Sejahtera News, Jakarta Timur— Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Yayasan Mutiara Qolbu Indonesia (Elmuqi) menggelar kegiatan santunan bagi anak-anak yatim piatu binaannya pada Jumat, 31 Oktober 2025. Acara berlangsung penuh kehangatan di Wisma Yatim Mutiara Qolbu, kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan yayasan yang bertepatan dengan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Rangkaian acara diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan *Indonesia Raya*, sambutan-sambutan, penampilan anak-anak binaan, serta ditutup dengan tausiyah dan doa bersama. Momen yang paling ditunggu adalah pembagian santunan berupa uang saku dan paket sembako kepada para yatim piatu dan dhuafa.
Dalam kesempatan itu, Serma Rahmadi selaku Babinsa Kecamatan Cakung turut hadir memberikan pesan kebangsaan. Ia menceritakan kembali kisah perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan, termasuk pengorbanan mereka yang harus keluar masuk kota, desa, hingga hutan demi cita-cita persatuan.
“Pendahulu kita sudah berjuang keras meraih kemerdekaan. Kini tugas pemuda jauh lebih berat, yakni mengisi kemerdekaan dengan belajar sungguh-sungguh dan tidak mudah tergoda oleh kesenangan sesaat,” ujar Serma Rahmadi di hadapan para peserta.
Sementara itu, Ketua Umum Elmuqi, Bapak Ngadisan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh donatur, panitia, serta pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut.
“Kami belum bisa berbuat banyak, namun dengan apa yang ada mari kita manfaatkan sebaik-baiknya. Semoga kegiatan seperti ini terus menjadi ladang kebaikan bersama,” ungkapnya.
Pak Ngadisan juga berpesan kepada anak-anak binaan agar terus semangat mengikuti kegiatan pembinaan di yayasan. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sarana menanamkan nilai kebangsaan dan semangat gotong royong.
Melalui peringatan Sumpah Pemuda ini, Elmuqi berharap generasi muda, khususnya anak-anak binaan, dapat meneladani semangat para pendahulu bangsa — semangat persatuan, kepedulian, dan pengabdian untuk negeri.(Parmo)




