-0.6 C
New York
Sabtu, Desember 6, 2025

Buy now

spot_img

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh individu dari berbagai daerah dalam sebuah upacara yang berlangsung khidmat di Istana Negara,

Sejahtera News Jakarta, pada Senin, 10 November 2025. Penganugerahan ini adalah bagian dari rangkaian acara untuk memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025, sebagai bentuk pengakuan pemerintah atas sumbangsih luar biasa para tokoh dalam meraih, mempertahankan, dan memperjuangkan kemerdekaan serta menciptakan persatuan bangsa Indonesia.

Dalam upacara itu, Presiden Prabowo secara resmi memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh, yaitu:

1. Almarhum K. H. Abdurrahman Wahid, seorang tokoh dari Provinsi Jawa Timur, dikenal sebagai Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam. K. H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, adalah seorang pemimpin yang selama hidupnya berkomitmen pada perjuangan untuk kemanusiaan, demokrasi, dan keberagaman di Indonesia;

2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan. Presiden ke-2 Republik Indonesia ini dikenal sebagai Bapak Pembangunan berkat program REPELITA yang mengantarkan Indonesia pada kemajuan signifikan, termasuk ketahanan pangan, penekanan laju pertumbuhan penduduk, dan pengentasan kemiskinan, sehingga mendapatkan pengakuan dari komunitas internasional dan PBB;

3. Almarhumah Marsinah, tokoh dari Provinsi Jawa Timur, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan. Marsinah menjadi simbol keberanian moral dan advokasi hak asasi manusia dari masyarakat biasa;

4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, tokoh dari Provinsi Jawa Barat, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Hukum dan Politik. Salah satu pencapaian paling terkenal dari Mochtar Kusumaatmadja adalah gagasan mengenai konsep negara kepulauan yang kemudian dipakai oleh Djuanda Kartawidjaya dalam deklarasi Djuanda 1953;

5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, tokoh dari Provinsi Sumatera Barat, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Pendidikan Islam. Rahmah El Yunusiyyah adalah seorang ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang sangat berkontribusi dalam memajukan pendidikan perempuan Islam di Indonesia dan Asia Tenggara;

6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Bersenjata. Karier militer Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi di TKR, selama Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ia memimpin pasukan dalam berbagai pertempuran;

7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi. Di antara karya-karyanya adalah pembangunan Istana Bima, institusi pendidikan agama dan umum, masjid besar, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, kitab Nurul Mubin, serta berbagai infrastruktur penting lainnya;

8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, tokoh dari Provinsi Jawa Timur, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Pendidikan Islam. Pemikirannya tentang penguatan pendidikan Islam berbasis pesantren serta konsep “Hubbul Wathan Minal Iman” (cinta tanah air sebagai bagian dari iman) menjadi dasar ideologis yang menginspirasi perjuangan para santri melawan kolonialisme secara fisik dan kultural;

9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih, tokoh dari Provinsi Sumatera Utara, Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Bersenjata. Dikenal sebagai “Napoleon dari Batak. ” Di bawah kepemimpinannya, Pasukan Raya di Simalungun mencatatkan sejarah perjuangan yang signifikan melawan kolonialisme Belanda, dengan fokus pada mempertahankan kemerdekaan yang berhasil;
10 Almarhum Zainal Abidin Syah, sosok asal Provinsi Maluku Utara, merupakan pahlawan dalam bidang perjuangan politik dan diplomasi. Zainal Abidin Syah memiliki kontribusi yang signifikan dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia Timur, terutama Papua Barat, agar tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam suasana yang penuh emosi dan rasa bangga, para ahli waris hadir untuk mewakili para tokoh dalam menerima gelar dan tanda penghormatan dari Presiden Prabowo Subianto. Kepala Negara dengan langsung memberikan piagam serta tanda kehormatan negara kepada setiap ahli waris sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa besar yang telah diberikan oleh para pahlawan bagi bangsa dan negara.

Upacara penganugerahan ditutup dengan ucapan selamat dari Presiden Prabowo Subianto, diikuti oleh para tamu undangan kepada para ahli waris yang menerima gelar Pahlawan Nasional. Hadir pada acara tersebut adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming, sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri Kabinet Merah Putih, ketua umum partai politik, ketua organisasi keagamaan, perwakilan Legiun Veteran Republik Indonesia, serta beberapa kepala daerah dari berbagai provinsi.

(badrun)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles